Basket Ditinjau Dari Fisika

Publicado  Kamis, Maret 01, 2012

Tentu kita membutuhkan sebuah bola untuk bermain bola basket. Dan tentu pula kita harus bisa mengendalikannya. Tapi apakah kita bisa mengendalikan bola secara luar biasa seperti pemain professional? Tentu bisa, jika kita mau mempelajarinya dan berlatih sekuat tenaga.
Bentuk bola memang menjadi sorotan para ahli-ahli fisika. Dalam permainan sepak bola, tentu kita sering mendengar tendangan Cristiano Ronaldo yang tiba-tiba berbelok arah tanpa diketahui sebelumnya, atau tendangan pisang David Beckham yang menukik tajam. Beberapa ahli fisika telah meneliti dan menyatakan bahwa para pemain tersebut menggunakan prinsip Bernoulli dalam mengendalikan bola di udara. Bola akan menukik tajam apabila diberi torsi dan kecepatan yang tinggi.
Tapi, apakah itu juga berkaku di bola basket? Ternyata tidak. Dalam permainan bola basket, diperlukan juga adanya bola yang memutar. Namun, tujuan bola berputar di udara adalah tidak untuk membelokkan arah bola tersebut, namun lebih pada saat bola menumbuk sesuatu. Dalam hal ini, rim basket, atau lapangan. Sesaat setelah bola lepas dari tangan pemain basket, maka bola akan mengikuti litasan parabola yang konstan. Apakah bola itu akan menukik? Tidak, karena kecepatan bola saat dilempar jauh dari syarat efek Magnus yang membuat bola itu menukik. Bola berputar untuk memantulkan bola ke dalam net saat menyentuh lingkaran rim. Dan apabila bola tersebut melambung agak tinggi, putaran bola yang menyentuh papan atau lingkaran rim basket tersebut akan menghasilkan perubahan kelajuan, berlawanan arah dari putaran bola tersebut, merubah sudut datang dan sudut pantul bola menjadi kelajuan yang lebih menuju net. Itu akan terlihat bahwa bola akan masuk.

MENERIMA BOLA PASS
Pengaruh dari lemparan bola yang keras dapat diperkecil, membuat bola akan sedikit berpengaruh jika bola menumbuk badan, jika bola terlihat tidak akan tertangkap oleh tangan kita. Bola yang datang atau dilempar, mempunyai momentum m.v. Dengan menambah waktu saat menerima bola tersebut, gaya yang terjadi akan lebih kecil. Dengan kata lain, saat m·v = F·t, then F = (m·v) / t… menambah t akan memperkecil F. Prinsip ini sama persis seperti airbag yang bekerja pada mobil saat terjadi tumbukan keras. Semakin banyak waktu yang diperbesar, maka akan semakin kecil gaya yang akan diterima oleh penangkap bola. Tentu, menangkap bola di dada mempunyai keuntungan yang lebih, yaitu pemain seperti akan menjatuhkan bola, tetapi tidak, dan bola di depan dada akan lebih sulit untuk direbut oleh pemain lawan.

MEMANTULKAN BOLA
Semakin besar tekanan udara di dalam bola, akan memperkecil efek lentur pada bola itu dan akan mengurangi resiko bola cacad saat memantulkan bola, dan semakin besar pula energi yang tersimpan dalam tekanan udara di dalam bola. Penyimpanan dan pengembalian energi lebih efisien daripada material bola tersebut. Jika bola tersebut kekurangan tekanan udara di dalamnya, maka energi yang tersimpan akan terbuang sia-sia saat bola itu menyentuh tanah yang akan membuatnya memantul tidak tinggi. Untuk mendapatkan tumbukan yang elastis antara bola dan lantai, maka diperlukan tekanan udara yang besar.
Tetapi, material pemantul bola juga penting untuk membuat bola memantul tinggi. Coba pikirkan, berapa tinggi bola akan memantul di atas karpet? Tentu kita tahu, bahwa bola tersebut tidak akan memantul tinggi. Semakin lembut permukaan lantai pemantul bola, maka akan juga mengurang energi bola saat memantul di lantai. Semakin padat, maka akan semakin tinggi bola itu memantul.

MELAYANG DI UDARA

Pemain professional akan terlihat seperti mengambang di udara saat dia memasukkan bola ke dalam keranjang dengan bola masih di tangannya. Teknik ini sering di sebut slam dunk.  Tentu saja ini hanya khayalan belaka. Pemain tersebut akan kembali menyentuh tanah dengan waktu yang sama saat ia meloncat ke udara, dengan syarat, pemain tersebut tidak melakukan kontak dengan sekitarnya, hanya udara dan gravitasi. Mengapa teknik itu terlihat seperti mereka mengambang di udara? Karena, saat mereka berada titik puncak, mereka menaikkan tangannya untuk meraih keranjang bola teresebut dan memasukkan bola dengan tangannya, menimbulkan ilusi seperti mereka terus naik ke atas. Mereka juga bergerak ke depan saat meloncat, yang akan memberikan efek perhitungan waktu yang lama saat meloncat.

Sumber :  http://nurfajarsidiq.wordpress.com/2010/02/02/basket-ditinjau-dari-fisika/

0 komentar: